Konsumenlistrik.com I Pengetahuan tentang penggunaan listrik dan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan listrik harus sepenuhnya dikuasai ibu RT.
Penggunaan listrik rumah tangga (RT) seratus persen di bawah kendali ibu rumah tangga (RT).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pengetahuan pertama adalah tentang pola konsumsi energi di RT, bahwa yang paling banyak menghabiskan listrik adalah pengondisi udara (AC), dilanjutkan dengan penggunaan lampu untuk pencahayaan dan barulah peralatan lain seperti televisi, kulkas, penanak nasi, mesin cuci, pompa air, dan peralatan domistik lainnya.
Berpikir hemat, artinya sama dengan pakai seperlunya. Hemat energi listrik berarti pakai listrik seperlunya.
Jadi yang ada di pikiran ibu RT, hemat energi juga dapat dimaksudkan untuk mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga dan memanfaatkan untuk kebutuhan lainnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Disebutkan oleh Utama (2019) dan EECCHI (2014) bahwa energi listrik merupakan daya listrik dikali waktu pemakaian, sementara biaya pemakaian listrik merupakan energi listrik dikali dengan tarif dasar listrik/TDL. Daya listrik (satuan watt) adalah perkalian arus dan tegangan.
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLN adalah 220V, sedangkan arusnya untuk pemakaian listrik RT, misalnya menggunakan 10 A (kita bisa cek/lihat di tulisan Ampere yang tertera di MCB/miniature circuit breaker, maka daya yang digunakan adalah 220 V x 10 A = 2200 VA.
Setiap rumah yang sudah dialiri listrik pasti dilengkapi dengan meter listrik dan MCB yang dipasang PLN. Fungsi meter listrik mengukur seberapa besar arus listrik yang digunakan agar dapat menghitung tagihan listrik.
MCB berfungsi untuk membatasi arus listrik yang digunakan dan sebagai pengaman dalam instalasi listrik.
Ibu RT perlu tahu berapa daya listrik yang digunakan di rumah, karena kita harus menyeimbangkan antara daya listrik yang beroperasi dengan daya listrik yang tersedia.
Menghitung pemakaian
Selanjutnya ibu RT perlu menghitung pemakaian listriknya, yaitu dengan mengalikan besar daya atau kWh dengan besaran harga listrik per kWh menurut golongan tarif/TDL.
Berikut adalah beberapa TDL atau tarif dasar listrik per kWh PLN 2021: Golongan R-1/ Tegangan Rendah (TR) daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh. Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh. Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh (Sumber PLN).
Berdasarkan rumus ini: biaya pemakaian listrik tiap bulan = besaran daya yang dipakai x tarif dasar listrik.
Besar daya yang digunakan merupakan besaran daya (watt) dari peralatan-peralatan elektronik yang biasa dipakai.
Selanjutnya dikalikan dengan waktu (dalam jam) lamanya peralatan tersebut digunakan.
Penting dicermati oleh ibu RT adalah semakin kecil daya dari peralatan-peralatan elektronik yang digunakan dan semakin sedikit waktu pemakaian, maka semakin rendah biaya listrik yang dibayar.
Cermat versi ibu RT adalah mengurangi pemakaian listrik, mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan, dan yang paling menjadi keunggulan ibu RT adalah mengajak seluruh penghuni rumah untuk ikut bersamanya mengikuti caranya, menjadi warga yang peduli energi.
Disebutkan bahwa lampu LED saat ini merupakan lampu yang paling hemat energi, menggunakan listrik kecil, tapi memberikan pencahayaan yang besar.
Menurut bahasa pencahayaan efikasi lampu LED saat ini telah mencapai 100 lumen/watt (>85 lumen/watt, menurut Palaloi (2015), Jurnal Ketegalistrikan dan Energi Terbarukan dan Setyaningsih (2020), Kompas.com).
Artinya dalam 1-watt penggunaan daya listrik, akan memberikan pencahayaan sebesar 100 lumen (suatu satuan cahaya).
Selain itu lampu LED lama dipakainya, yaitu bisa sampai 15.000 jam. Umur lampu LED setara dengan sekitar 2 kali umur lampu golongan fluorescent seperti CFL/lampu TLD/lampu spiral atau setara lebih dari 15 kali lampu pijar/bohlam incandescent. (tum)
@ Endah Setyaningsih, Yohanes Calvinus, dan Alfina Putri Mulyo dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Tarumanagara.