Konsumenlistrik, Makassar – Membawa terang listrik ke berbagai pelosok negeri merupakan tugas yang tak mudah dan menantang, apalagi bagi perempuan. Inilah yang ditunaikan oleh Saripa (26), engineer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Sulawesi Tenggara (UP2K Sultra) saat bertugas menerangi Desa Nesowi, Konawe, Sulawesi Tenggara.
”Perjuangan untuk sampai di lokasi itu luar biasa, kita harus melewati jalanan lumpur dan genangan air yang dalam. Tak jarang mobil yang kami tumpangi terjebak lumpur,” kisah Saripa sambil tersenyum, melansir dari kerangan resmi PLN, Rabu (23/8/2023).
Baca Juga:
PLN Raih Penghargaan Terbanyak Subroto Award 2024 dari Kementerian ESDM
Ia mengenang perjalanan yang menempuh jarak tak kurang dari 178 kilometer itu. Salah satu perjalanan panjangnya dan tim, demi tugas menerangi membawa terang listrik ke seluruh negeri.
Pengalaman itu baginya mengesankan. Dirinya bersama tim bersyukur dapat menyalurkan listrik PLN ke masyarakat di Nesowi meski harus melalui medan yang berat. Perjalanan delapan jam berkendara dari kota Kendari, baginya tak seberapa jika dibanding perjuangan kemerdekaan para pejuang republik ini. Matanya berbinar bangga, mengisahkan tiap perjalanan yang sebenarnya tak mudah namun dapat dilaluinya.
“Sudah menjadi perjuangan kita pula untuk menerangi seluruh pelosok negeri termasuk daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal),” tandasnya.
Baca Juga:
PLN Pasok Energi Hijau pada Peringatan HUT ke-79 Pertambangan dan Energi
Dengan semangat membangun kapasitas perempuan yang anggun, tangguh dan produktif, Srikandi PLN ini mengaku terus berkarya. Berperan aktif dalam melistriki daerah 3T di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Ia selalu gembira ketika berhasil mengatasi tantangan berat saat ditugaskan PLN. Termasuk saat melakukan survei perencanaan pembangunan jaringan listrik di Desa Tolala, Kabupaten Kolaka Timur. Saripa menceritakan dirinya butuh waktu sembilan jam untuk sampai ke lokasi dengan medan yang ekstrem berupa jalanan tebing batu dan pinggir jurang.
“Meski medan tempuhnya sangat ekstrem, saat desa berhasil dilistriki, rasa bangga dan haru terasa dalam jiwa saya. Saya bersyukur masyarakat di desa juga bisa merasakan manfaat listrik seperti saya, utamanya anak-anak yang bisa belajar di malam hari karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” lanjut Saripa.