KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) merespons positif langkah strategis PT PLN (Persero) bersama mitra yang menyiapkan infrastruktur kelistrikan nasional menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kesiapan ribuan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), puluhan ribu personel siaga, serta ribuan posko nasional dinilai sebagai bentuk kehadiran negara dalam menjamin rasa aman dan nyaman masyarakat, khususnya pemudik pengguna kendaraan listrik.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo–Gibran Soroti Peluang Ekonomi Nataru, Jakarta Tak Lagi Sekadar Kota Transit Aglomerasi Jabodetabekjur
ALPERKLINAS memandang penguatan ekosistem kendaraan listrik pada momen mobilitas tinggi seperti Nataru jadi bagian dari perlindungan konsumen di sektor energi.
Ketersediaan infrastruktur pengisian daya, keandalan pasokan listrik, dan kesiapsiagaan personel menjadi faktor penting dalam memastikan hak konsumen atas layanan listrik yang andal, merata, dan berkelanjutan.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai kesiapan PLN pada Nataru tahun ini menunjukkan lompatan signifikan dalam tata kelola pelayanan publik di sektor ketenagalistrikan.
Baca Juga:
Memastikan Keamanan Pasokan BBM Selama Libur Nataru dan Libur Sekolah
Menurutnya, penyediaan 4.514 unit SPKLU di 2.862 titik, yang didukung 69.000 personel di 3.392 posko siaga, merupakan bukti bahwa transformasi energi mulai terasa langsung oleh masyarakat.
“Mobil listrik aman dibawa mudik, sepanjang negara hadir dengan infrastruktur yang memadai dan layanan yang siaga. Apa yang dilakukan PLN saat ini sudah mengarah ke sana. Ini bukan hanya soal listrik menyala, tetapi soal rasa aman konsumen di jalan,” ujar Tohom, Selasa (23/12/2025).
Ia menambahkan, kesiapan tersebut juga mencerminkan pergeseran paradigma pelayanan kelistrikan dari sekadar penyediaan energi menjadi penjamin mobilitas dan produktivitas masyarakat.
Dalam konteks transisi energi, menurut Tohom, PLN telah mengambil posisi strategis sebagai enabler, bukan hanya operator.
“Ini momentum penting. Ketika arus mudik berjalan lancar, SPKLU mudah diakses, dan gangguan cepat ditangani, maka kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik akan tumbuh secara alami. Inilah fondasi ekosistem EV yang berkelanjutan,” katanya.
Lebih jauh, Tohom memandang kesiapan Nataru ini sebagai investasi sosial jangka panjang. Ia menekankan bahwa perlindungan konsumen listrik tidak hanya diukur dari tarif atau kapasitas pasok, tetapi dari kepastian layanan di saat kritis, termasuk pada masa libur panjang dan kondisi cuaca ekstrem.
“Ke depan, konsistensi seperti ini harus dijaga. Negara tidak boleh absen ketika masyarakat bergerak. Dan PLN telah menunjukkan contoh bagaimana BUMN strategis bekerja dalam satu napas dengan kepentingan publik,” tegasnya.
ALPERKLINAS berharap sinergi antara PLN, pemerintah, dan mitra terus diperkuat, sekaligus diiringi pengawasan dan edukasi publik agar pemanfaatan kendaraan listrik semakin luas dan bertanggung jawab.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi membuka Posko Nasional Sektor ESDM Periode Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menyatakan pasokan listrik nasional dalam kondisi aman dengan cadangan daya sekitar 15,2 persen, serta peningkatan signifikan infrastruktur SPKLU di jalur mudik Trans Sumatra–Jawa.
[Redaktur: Mega Puspita]