Wahanalistrik.com | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar PT PLN Batubara, anak usaha PT PLN (Persero) di bagian pertambangan dan perniagaan batu bara, dibubarkan.
Hal ini disampaikan Luhut kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (10/01/2022).
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
"Enggak ada (lagi lewat PLN Batu Bara). PLN Batubara kita minta untuk dibubarin," tegas Luhut, melansir dari CNCB Indonesia.
Hal ini dikatakan Luhut seiring dengan titahnya agar PT PLN (Persero) tidak lagi membeli batu bara dari trader, melainkan dari perusahaan produsen batu bara langsung yang kredibel.
"Kita benahi banyak betul ini nanti pln tidak ada lagi FOB semua CIF tidak ada lagi PLN trading dengan trader, jadi semua harus beli dari perusahaan," ujarnya.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Lantas, seperti apakah PT PLN Batubara dan bagaimana caranya bekerja?
Mengutip dari situs resmi PLN Batubara, perusahaan ini didirikan pada 11 Agustus 2008 dengan tujuan untuk mengamankan pasokan batu bara untuk PLTU PLN (Persero) dan anak usaha dengan harga yang efisien.
PT PLN Batubara telah mempunyai lima sumber tambang batubara melalui anak perusahaan dan perusahaan afiliasi, serta mengembangkan kerja sama untuk trading batu bara.
Berdasarkan data perusahaan, PLN Batubara memiliki kepemilikan saham di pertambangan batu bara, antara lain:
- PT Jambi Prima Coal (JPC) 60%
- PT Bangun Persada Jambi Energi (BPJE) 80%
- PT Mahakarya Abadi Prima (MAP) 80%.
Adapun total cadangan batu bara dari ketiga tambang tersebut diperkirakan sekitar 115 juta ton yang mencukupi kebutuhan operasi PLTU Mulut Tambang 2 x 300 Mega Watt (MW) selama periode operasi. Jumlah cadangan tersebut terdiri dari 90 juta ton di Wilayah Izin Usaha Pertambangan 9WIUP) JPC 90 juta ton, WIUP BPJE 7 juta ton, dan WIUP MAP 18 juta ton. Adapun total sumber daya batu bara diperkirakan sebesar 131 juta ton.
PT PLN Batubara juga memiliki anak usaha PT PLN Batubara Niaga, yakni khusus di bidang pengangkutan dan penjualan batu bara untuk PLTU pengembang listrik swasta (IPP) dan industri. Adapun kepemilikan saham PLN Batubara di anak usaha ini sebesar 99,9%.
PLN Batubara Niaga ini memiliki IUP OPK (Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus) dari Kementerian ESDM pada 2019 untuk memasok batu bara ke PLTU IPP dan industri. Perusahaan ini pada 2020 telah memasok batu bara ke PLTU IPP Jawa 7, Banten, dan PLTU IPP Celukan Bawang, Bali, serta sedang mempersiapkan untuk memasok batu bara ke PLTU IPP lain dan industri non ketenagalistrikan.
Selain itu, PT PLN Batubara juga memiliki anak usaha lainnya yaitu PT PLN Batubara Investasi, dengan kepemilikan saham 99,99%. Berikut bidang usaha PLN Batubara Investasi:
- Menjalankan kegiatan investasi di bidang penambangan batu bara.
- Menjalankan kegiatan investasi di bidang infrastruktur penambangan terkait transportasi, pengolahan, dan penyimpanan batu bara.
- Menjalankan investasi di bidang ketenagalistrikan, termasuk pembangkit listrik tenaga uap di mulut tambang.
- Menjalankan kegiatan investasi di bidang jasa pertambangan.
- Melakukan kegiatan usaha perdagangan hasil tambang (batu bara) yang berkaitan dengan kegiatan usaha perseroan dalam rangka memanfaatkan secara maksimal potensi yang dimiliki perseroan.
PLN Batubara Investasi juga memiliki kepemilikan saham di beberapa wilayah IUP batu bara dan bidang usaha lainnya, antara lain:
- PT Banyan Koalindo Lestari, IUP batu bara di Sumatera Selatan, kepemilikan saham 51%. Baru diakuisisi PLN Batubara pada 8 Januari 2019 dengan pasar utama batu bara adalah PLTU IPP Jawa 7 dan PLTU milik PT PLN (Persero).
- PT Prima Bara Indonesia, IUP batu bara, kepemilikan saham 51%. IUP berlaku sampai 2035 dan dapat diperpanjang 2 x 10 tahun. Total cadangan batu bara 39 juta ton untuk mengakomodasi kebutuhan batu bara untuk PLTU Kalselteng 3 (2 x 100 MW).
- PT Musi Mitra Jaya, kepemilikan saham 25,6%, di bidang usaha penyediaan jasa jalan angkut batu bara.
- PT Sriwijaya Bara Logistic, kepemilikan saham 25,6%, bergerak di bidang penyediaan jasa pelabuhan muat batu bara.
Pada 2020, PLN Batubara memasok 24.940.082 metrik ton batu bara dengan capaian laba perusahaan sebesar Rp 342,11 miliar dari pendapatan sebesar Rp 16,35 triliun.
Adapun jumlah aset PLN Batubara ini mencapai Rp 7,71 triliun hingga 2020. [tum]