Energynews.id | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegitan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) masih optimistis target produksi minyak 1 juta barel per hari (BPH) minyak dan gas 12 Ribu juta kaki kubik per hari gas (MMscfd) pada tahun 2030 masih dapat tercapai.
Salah satu syarat utama untuk merealisasikan target tersebut adalah dengan ketersediaan cadangan migas yang siap diproduksikan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Siap Layani Energi Mitra Global
Untuk tahun 2022, SKK Migas menargetkan ada tambahan cadangan sekitar 1,39 miliar barel setara minyak (Barrel Oil Ekuivalen/BOE) atau Reserve Replacement Ratio (RRR) mencapai 219%.
Berbagai lapangan migas ditaretkan berkontribusi dalam penambahan cadangan tahun ini.Pertama adalah Sanga-Sanga dengan kontribusi RRR mencapai 29%.
Kemudian ENC,Bambu Merah Cilamaya dan ESA yang membuat RRR menjadi 34%. Lalu ada SLO Stage 2, Tiung & Berkah, Amj – Sindang serta North Sele menjadikan RRR sebesar 53%.
Baca Juga:
SKK Migas Kalsul dan KKKS Kunjungi Kemenhub RI Pastikan Kelancaran Hulu Migas
Selanjutnya ada SWB – WB, Kandanghaur, Petapahan B, Bukit Panjang sehingga RRR menjadi 63%. Kemudian Klaster Zulu yang berkontribusi membuat RRR meningkat menjadi 68%.
Blok cepu juga ditargetkan bisa berkontribusi dalam penambahan cadangan di Banyu Urip. Lalu ada jjuga SLO Stage 3 dan Kaci yang membuat RRR menjadi 75%.
RGB, E-Main, Haur Gede dan East Kalimantan mampu menambah cadangan atau RRR menjadi 84%.