Energynews.id | PT Supreme Energy Rantau Dedap menjalankan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap Tahap-1 dengan kapasitas 91.2 mega watt pada 26 Desember 2021. PLTP Rantau Dadap tersebut berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar alam, Provinsi Sumatera Selatan.
Adapun listrik yang bersumber dari energi hijau bebas karbon emisi ini akan disalurkan melalui jaringan transmisi milik PT PLN (Persero) untuk dapat mendukung pasokan listrik di Wilayah Sumatera.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Pasokan Listrik untuk Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Pendiri dan Chairman Supreme Energy Supramu Santosa mengatakan, perusahaan telah memulai studi pendahuluan di 2008, kemudian menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) di 2012, dan langsung memulai kegiatan eksplorasi hingga 2015.
Setelah menyelesaikan proses amandemen PJBL di akhir 2017 dan mencapai financial close pada 2018, kegiatan konstruksi dan pengeboran sumur pengembangan dimulai.
Perusahaan kerja sama antara PT Supreme Energy, ENGIE, Marubeni Corporation, dan Tohoku Electric Power ini kemudian menunjuk konsorsium PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric sebagai kontraktor EPC dengan total investasi lebih dari US$ 700 juta.
Baca Juga:
Buka Lat Pra Ops Mantap Praja 2024, Kapolres Merangin Ingatkan Anggota Tetap Jaga Netralitas
"Proyek Rantau Dedap adalah proyek panas bumi yang sangat menantang dengan lokasi yang terpencil, medan yang terjal, elevasi tinggi (2.600 mdpl), dan konstruksi yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut kembali menunjukan komitmen yang sangat kuat dari PT Supreme Energy dan semua mitra bisnis terhadap pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia dalam rangka mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai transisi energi," kata Supramu dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1/2022).
Sejak akhir 2019, Supreme Energy telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Panas Bumi Muara Laboh Unit-1 sebesar 86 MW yang dikelola oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) di Provinsi Sumatera Barat. SEML adalah perusahaan kerja sama antara Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corporation.
Sementara dua proyek Supreme Energy selanjutnya, yaitu pengembangan Panas Bumi Muara Laboh Unit-2 80 MW dan eksplorasi Pembangkit Listrik Panas Bumi Rajabasa 2x110 MW di Provinsi Lampung yang dikelola oleh PT Supreme Energy Rajabasa (SERB) dan sedang menunggu penyelesaian Amandemen PJBL dengan PT PLN (Persero). SERB adalah perusahaan kerja sama antara Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corporation. [jat]