Energynews.id | Viral di media sosial, sebuah video yang menyebut bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite hanya memiliki nilai Research Octane Number (RON) 86.
Untuk diketahui, nilai RON Pertalite seharusnya berada di angka 90.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
RON merupakan angka ukuran nilai oktan pada BBM.
Nilai RON akan menentukan kualitas BBM dalam proses pembakaran di dalam mesin.
Sebuah akun Twitter bernama @yo2thok memperlihatkan sebuah foto Pertalite yang sedang diukur kadar oktannya menggunakan alat Octane Number Meter Portabel.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Alat tersebut menunjukkan kadar oktan Pertalite berada di angka 86.
"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air," ucap akun Twitter bernama @yo2thok
Hingga pukul 16.35 WIB (8/10/2022), tweet tersebut telah mendapatkan lebih dari 18.000 likes, 7.834 retweet dan 1.999 tweet kutipan.
Bahkan, tagar 'RON 86' sempat menjadi trending topik di Twitter pada pagi kemarin.
Adanya informasi tersebut, Pertamina langsung memberikan tanggapannya.
Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method.
Yakni, dimana seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi
Sementara pada gambar yang viral di Twitter tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON.
"Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," ucap Irto kepada media, Sabtu (8/10/2022).
Irto kembali melanjutkan, Pemerintah melalui Lemigas juga telah menguji 6 sample Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.
Dan hasilnya sesuai ketentuan, yakni Pertalite memiliki nilai RON 90.
"Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri," pungkasnya.
Penjelasan Ahli Konversi Energi
Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto mengatakan, alat pengukur oktan berstandar internasional adalah Coordinating Fuel Research (CFR).
Alat tersebut juga merupakan alat yang biasa digunakan oleh Pertamina untuk mengukur produk BBM
"Coordinating Fuel Research (CFR), mesin yang biasa digunakan Pertamina untuk mengukur angka oktan pada BBM," ucap Yuswidjajanto dikutip dalam channel YouTube Bensin Kita.
"Untuk menguji sampel bahan bakar dengan CFR tidak sembarang orang yang boleh melakukannya, hanya operator yang memiliki sertifikat," sambungnya.
Sementara itu, alat ukur oktan yang dijual di pasar pada umumnya yakni Oktan Analyzer Portabel, dinilai kurang akurat.
"Kenapa hasilnya berbeda (dengan Oktan Analyzer Portabel), mesin CFR adalah alat oktan yang berlaku secara internasional. Cara kerja mesin menduplikasi seperti mesin kendaraan, hasilnya dapat dijadikan acuan," papar Yuswidjajanto.
"Kalau alat ukur oktan yang beredar di pasaran bekerja dengan prinsip fisika kimia bahan bakar, hasilnya tidak bisa menjadi acuan. Yang datanya sudah masuk dalam database memori alat," pungkasnya. [jat]