EnergiNews.id | Menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) kebut penyelesaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di 65 lokasi dengan total kapasitas daya sebesar 485 kWp.
“Alhamdulillah proyek ini menggenapkan track record kami dalam industri energi dalam satu dekade terakhir,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Senin (12/12).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Pada proyek tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi telah melakukan pemilihan Penyedia Pekerjaan yang merujuk pada Nomor Paket e-Katalog IEB-P2210-1617461. Pembangunan PLTS Atap yang dilakukan di 65 lokasi itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Indonesia, meliputi:
Kabupaten Banyumas, Kab Cilacap, Kab Garut, Kab Tasikmalaya, Kab Jember, Kab Murung Raya, Kab Gunung Kidul, Kab Bantul, Kab Garut, Kab Landak, Kab Bangka, Kab Kotawaringin Barat, Kab Kampar.
Serta Kab Sumba Timur, Kab Tangerang, Kab Sorong, Kab Tuban, Kab Tangerang, Kab Ponorogo, Kab Banjarnegara, Kab Majalengka, Kab Bandung, Kab Bandung Barat, Kab Serang, Kab Bireuen.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Kota Pontianak, Ketapang, Cianjur, Kota Tangerang, Kota Sukabumi, Kota Ambon, Kota Palangkaraya, Jeneponto, Takalar, Kota Pangkal pinang, Kota Medan, Kota Cirebon.
Kemudian,Kota Singkawang, Asahan, Kota Palangkaraya, Kota Pekanbaru, Kota Sorong, Kota Tangerang, Kolaka Utara, Purbalingga, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Brebes, Bone, Kota Batam, dan Langkat.
Targetnya, proyek Pengadaan Paket Pekerjaan Pembangunan PLTS Atap di Wilayah Indonesia II Tahun Anggaran 2022 yang ditandatangani pada 21 Oktober 2022 itu dapat rampung di akhir tahun 2022.
Sebelum pembangunan PLTS Atap pada tahun 2022 itu, PT INTI (Persero) pun telah mencatatkan pembangunan PLTS dengan total kapasitas daya sebesar 7,32 Mega Watt Peak di seluruh Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
Tahun 2012 : 300 kWp
Tahun 2013 : 380 kWp
Tahun 2014 : 295 kWp
Tahun 2015 : 735 kWp
Tahun 2016 : 2.160 kWp
Tahun 2017 : 2.190 kWp
Tahun 2018 : 1.260 kWp
Selain PLTS, PT INTI (Persero) pun tercatat memiliki rekam jejak pengalaman dalam pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Adapun rincian pembangunan PJUTS tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun 2018 : 5.393 titik
Tahun 2019 : 3.330 titik.(jef)