Energynews.id | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp 502 triliun. Tindakan tersebut, kata dia, dilakukan demi kepentingan rakyat.
"APBN menjadi berat karena subsidi sekarang untuk BBM, Pertalite, Pertamax, Solar, Elpiji, subdisinya menjadi Rp 502 triliun. Gede sekali," kata Jokowi saat acara Silaturahmi Tim 7 Relawan Jokowi di Ancol, Jakarta, Utara, pada Sabtu 11 Juni 2022.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Warga Indonesia hanya perlu merogoh kocek Rp 12.500 untuk menggunakan bensin jenis Pertamax. Sedangkan di Amerika Serikat harga bensin telah mencapai Rp 19.400 dan Singapura Rp 33.000.
"Bayangkan kalau Pertalite jadi Rp 33 ribu. Pasti demo semuanya. Benar nggak? Oleh sebab itu sekuat tenaga kita pertahankan harga ini," jelas Jokowi.
Jokowi menuturkan, keputusan pemberian subsidi adalah komitmen pemerintah untuk membantu rakyat dalam menghadapi pemulihan ekonomi. Namun demikian, pemerintah tidak bisa selamanya memberikan subsidi.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
"Kita juga harus ingat APBN itu ada keterbatasannya. Ini akan terus kita kencengin sampai akhir tahun entah dengan cara apa sampai akhir tahun kita kencengin supaya yang tadi saya sebutkan itu tidak naik dengan subsidi," pungkasnya. [jat]