Energynews.id | Tuntutan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di sektor industri dan komersial saat ini telah datang dari berbagai pihak.
Mulai dari lembaga keuangan, regulator, konsumen, hingga dunia internasional, terutama yang berkaitan dengan pergeseran konsep pembangunan menuju karbon netral.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Di sektor pertambangan, pemerintah melalui Kementrian ESDM telah menerbitkan Peraturan tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, agar tetap eksis dan kompetitif dengan mengedepankan keberlanjutan fungsi lingkungan, sosial, masyarakat, dan ekonomi.
Instalasi EBT seperti sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sebagai wujud pemanfaatan energi bersih bagi setiap sektor industri, kerap memiliki tantangannya tersendiri.
"Mulai dari penerapan regulasi, perizinan, ketersediaan lahan, kekuatan struktur bangunan, atau tingkat kesulitan secara teknis terkait keberlangsungan bisnis dari sisi lokasi dan skala perusahaan," kata Chief Commercial Officer SUN Energy, Dionpius Jefferson dalam keterangannya, Selasa 23 Agustus 2022.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Ragam tantangan ini pun, lanjutnya melahirkan inovasi guna mendukung pemanfaatan energi surya yang lebih luas lagi.
Karenanya, SUN Energy pun kembali memperkenalkan proyek PLTS dengan inovasi terbaru, yang sudah diimplementasikan pada kawasan operasional pertambangan Berau Coal di Suaran, Kalimantan.
Dion menjelaskan, produk PLTS PV Roll Up ini merupakan panel surya (PV) yang telah dirakit bersama rangka dudukan panel (mounting).
Sehingga, mendukung proses pemasangan menjadi lebih mudah. PLTS PV Roll Up ini dapat dilipat dan memiliki roda yang bisa dijalankan, sehingga PLTS dapat dengan mudah dipindahkan ke lokasi lain jika dibutuhkan.
Pada luasan wilayah 5.935,5 m2 yang tersedia, telah terpasang 1.600 unit modul PV dengan total kapasitas panel surya sebesar 720 kWp yang mampu memproduksi energi bersih sebesar 1.005 MWh setiap tahunnya.
"Angka ini mendukung 25 persen kebutuhan dari beban total listrik Coal Processing Plant (CPP) di Berau Coal Suaran," ujar Dion.
Dia menegaskan, teknik PV Roll Up merupakan bentuk inovasi yang dilakukan oleh SUN Energy, agar terus konsisten menyediakan layanan terbaik terhadap para pelanggan yang ingin memanfaatkan energi surya.
"Konsumen adalah prioritas utama kami. Karena itu kami terus mencari solusi dari setiap tantangan apapun, terkait pemanfaatan energi surya di Indonesia. Dan Teknik PV Roll Up yang dikembangkan oleh SUN Energy ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap para pelanggan," ujarnya. [jat]