Energynews.id | Ketergantungan Jerman terhadap sumber energi Rusia sudah berkurang secara signifikan.
Seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (5/5/2022), pernyataan itu disampaikan Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier saat berkunjung ke Bucharest.
Baca Juga:
Jokowi Pikir-pikir Beli Minyak Rusia, Lebih Banyak Untung atau Ruginya?
"Ketergantungan Jerman pada minyak Rusia saat ini 15 persen," kata Steinmeier saat konferensi pers bersama dengan Presiden Rumania Klaus Iohannis.
Presiden Rumania mengatakan bahwa negaranya mendukung larangan yang diusulkan Komisi Eropa terhadap minyak Rusia, yang akan dilaksanakan melalui periode penghentian selama enam bulan.
“Pihak berwenang di Bucharest sekarang sedang mengerjakan solusi berkelanjutan yang dapat dimobilisasi dengan cepat,” kata Iohannis.
Baca Juga:
Hujani Putin Sanksi, Barat Tetap Gagal Bikin Keok Rusia
"Rumania ingin berperan aktif dalam mencapai tujuan strategis Uni Eropa (UE) untuk mendiversifikasi pasokan gas alamnya," katanya.
Pembicaraan antara kedua pemimpin juga terfokus pada dukungan yang diberikan kepada Ukraina dan pengungsi Ukraina, dukungan untuk aksesi Uni Eropa Republik Moldova, Ukraina dan Georgia, dan harapan Rumania mengenai aksesi ke wilayah Schengen.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada Selasa tentang sanksi pembalasan terhadap individu dan entitas.
Dekrit itu merupakan tanggapan atas "tindakan tidak bersahabat" mereka atas konflik Rusia-Ukraina. Pemerintah Rusia diperintahkan untuk menyusun daftar individu di bawah sanksi dalam waktu 10 hari. [jat]