Energynews.id | PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) mengapresiasi terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) 12 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Direktur KEEN Giat Widjaja mengungkapkan, kehadiran beleid tarif listrik EBT ini memberikan kepastian untuk pengembangan bisnis pembangkit EBT.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Naikkan Indeks Pembangunan Pemuda ke Level 3 Nasional
"Sehingga KEEN lebih bergairah lagi untuk mengembangkan bisnisnya. Adapun harga patokan tertinggi pembelian tenaga listrik dari perpres tersebut sudah sesuai keekonomiannya dan dirasa menguntungkan," kata Giat kepada media, Rabu (12/10).
Giat mengungkapkan, saat ini ada empat pembangkit EBT yang sudah berjalan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat berkapasitas 18 MW, PLTA Air Putih berkapasitas 21 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Madong berkapasitas 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang berkapasitas 5 MW.
Giat menjelaskan, ada dua proyek yang kini dalam tahapan konstruksi yakni PLTM Ordi Hulu berkapasitas 10 MW dan PLTS Tempilang dengan kapasitas 1,3 MWp.
Baca Juga:
Jokowi Resmi Hapus Kelas 1, 2, 3 BPJS, Cek Tanggal Berlakunya!
"Pembangkit listrik dengan total kapasitas 200 MW berikutnya sudah tahap memenuhi kriteria pra kualifikasi di PLN tapi belum sampai tahap konstruksi," imbuh Giat.
Adapun, sejumlah pembangkit tersebut meliputi PLTA Sumatera 1 berkapasitas 35 MW, PLTA Sulawesi 1 berkapasitas 75 MW dan PLTA Sulawesi 2 berkapasitas 90 MW.
Kontan mencatat, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) optimistis kinerja keuangan untuk tahun 2022 meningkat.
Direktur KEEN Giat Widjaja mengungkapkan, saat ini seluruh proyek pembangkit listrik berjalan sesuai rencana. Penambahan kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki perusahaan dinilai bakal memberikan dampak pada kinerja perusahaan di tahun ini.
"Dengan penambahan instalasi kapasitas maka akan menambah revenue," kata Giat dalam diskusi virtual, Rabu (21/9).
Giat pun optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik ketimbang sebelumnya. Hingga semester I-2022, KEEN berhasil mencetak kenaikan laba bersih sebesar 72,8% menjadi US$ 8,87 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 5,13 juta.
Kenaikan laba tersebut selaras dengan peningkatan pendapatan operasional perseroan. Hingga semester I-2022, KEEN membukukan pendapatan sebesar US$ 20,36 juta, naik 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 18,2 juta.
Wakil Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi mengungkapkan, dengan program transisi energi yang kini tengah didorong pemerintah maka ada peluang untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Tak hanya itu, kehadiran beleid terbaru di sektor EBT diyakini bakal turut memberi dampak untuk kinerja perusahaan.
Tercatat, pemerintah baru saja mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
"(Dalam) Perpres yang baru keluar, untuk selling price kontrak baru itu naik," jelas Wilson dalam kesempatan yang sama.
Wilson mengungkapkan, perusahaan memiliki target untuk mengembangkan berbagai proyek pembangkit EBT tidak hanya untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi. Langkah ini untuk mengantisipasi jika pertumbuhan permintaan listrik di wilayah tersebut minim.
Dengan pengembangan ke wilayah lain maka KEEN berpeluang menangkap peluang permintaan listrik ke depannya. [jat]