Energi-News.id | Sebagai upaya mendorong inovasi teknologi dan guna meningkatkan produksi minyak nasional, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menggelar Festival Enhanced Oil Recovery (EOR) Tahun 2022.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji usai menghadiri Festival EOR 2022 di Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) LEMIGAS Kementerian ESDM mengatakan, teknologi EOR menjadi salah satu andalan agar target peningkatan produksi minyak Indonesia dapat terwujud.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Untuk mencapai target produksi minyak bumi satu juta barel per hari pada 2030, kita juga mendorong inovasi advanced technology migas. Implementasi EOR maupun migas nonkonvensional (MNK) kita percepat dan perluas. Terkait EOR, tahun ini kita gelar EOR Festival 2022 untuk mendapatkan inovasi-inovasi sekaligus menjadi stimulus dalam implementasi EOR agar makin agresif," ujar Tutuka dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Minggu (20/11).
Kepala LEMIGAS Ariana Soemanto menambahkan Festival EOR 2022 merupakan ajang kompetisi teknologi EOR yang tahap penjurian telah selesai pada pekan ini. Selanjutnya, pemenang Festival EOR 2022 akan diumumkan pada Desember 2022.
"Untuk kompetisi teknologi migas, ini cukup banyak pesertanya, lebih dari 15 proyek EOR berkompetisi, baik dari kontraktor migas, technology provider, laboratorium hingga akademisi. Kompetisi teknologi dalam EOR Festival ini terdiri atas dua kategori yaitu lapangan migas dan laboratorium. Penjurian dilakukan oleh profesional di bidang EOR," ungkap Ariana.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Teknologi EOR merupakan metode untuk meningkatkan produksi atau perolehan minyak bumi dari sumur minyak, dengan menginjeksikan material khusus, sehingga minyak yang awalnya tidak bisa terangkat dari dalam bumi (reservoir) menjadi bisa terproduksi. Material khusus tersebut antara lain chemical, CO2, dan microbial.
"Proyek EOR yang ikut berkompetisi dalam Festival EOR di antaranya injeksi microbial EOR, electrical stimulation oil recovery, vibroseismic impact technology, injeksi CO2, injeksi chemical, hingga studi laboratorium surfaktan dan polimer. Proyek EOR tersebut ada yang skala lapangan dan skala laboratorium. Implementasi dari proyek EOR tersebut nantinya akan dapat mendorong peningkatan produksi minyak," tambahnya.
Dalam penjurian Festival EOR 2022 diketuai Usman Pasarai, dengan anggota dari ITB yakni H Septoratno Siregar dan Zuher Syihab,Universitas Trisakti yakni Rini Setiati, UPN yakni Dedy Kristanto dan Harry Budihardjo, dan Universitas Islam Riau yakni Muslim, serta dari SKK Migas yakni Arif Bagus Prasetyo dan profesional yakni Faizal Asmadi.
Ketua Dewan Juri Usman Pasarai mengatakan terdapat beberapa aspek yang menjadi kriteria penilaian Festival EOR 2022.
"Aspek yang dinilai dalam kompetisi ini antara lain tingkat keberhasilan kenaikan produksi minyak, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), keekonomian, inovasi, sustainability and supply chain, serta project management," katanya.(jef)