EnergiNews.id | Departemen Energi Amerika Serikat dan ilmuwan di National Ignition Facility dikabarkan segera merilis pencapaian baru dalam fusi nuklir, calon sumber energi yang serupa dengan Matahari dan bintang lainnya.
IFLScience, mengutip laporan dari Financial Times, menyatakan bahwa NIF berhasil menciptakan cetus fusi nuklir yang memproduksi energi lebih besar dari energi yang digunakan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Reaktor fusi nuklir dilaporkan memproduksi 120% energi lebih besar dibandingkan dengan laser yang digunakan untuk mencetuskan reaksi tersebut.
"Data diagnostik awal menyiratkan eksperimen sukses di NIF. Namun, hasil tepatnya masih ditentukan dan belum bisa kami konfirmasi," kata perwakikan NIF kepada Financial Times, dikutip Rabu (13/12/2022).
NIF menggunakan metode fusi nuklir yang berbeda dari reaktor nuklir di Eropa dan Asia. Di lokasi seluas tiga kali lapangan sepak bola, NIF menembakkan laser ke target seukuran rambut manusia.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Laser menubruk hidrogen dalam sebuah wadah menyerupai pelet. Hidrogen kemudian dipanaskan dengan sangat cepat sehingga terjadi fusi yang menghasilkan energi sebesar 10 kuadriliun watt hanya dalam waktu satu per 100 triliun detik.
Fusi nuklir adalah energi yang dihasilkan oleh bintang. Tidak seperti pembangkit tenaga nuklir yang ada sekarang, fusi nuklir tidak menghasilkan limbah nuklir serta tidak mengeluarkan emisi rumah kaca seperti pembangkit yang membakar bahan fosil.
Jika pembangkit listrik tenaga fusi nuklir terealisasikan, manusia bisa meninggalkan energi fosil secara total.