Energynews.id | Subholding Power dan New Renewable Energy (Pertamina NRE) Pertamina Power Indonesia menyediakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).
Pemasangan PLTS ini dalam rangka mendukung upaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menekan emisi karbon.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Adapun acara peresmian PLTS dilaksanakan di Stasiun Gambir. Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Keuangan KAI Salusra Wijaya beserta beserta jajaran direksi, serta Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE Norman Ginting.
Norman mengungkapkan pemanfaatan PLTS di wilayah kerja KAI merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman pada tanggal 9 Maret 2022 perihal Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Aset KAI.
"BUMN didorong untuk berperan besar dalam upaya dekarbonisasi. Pemanfaatan energi terbarukan seperti inisiasi KAI ini akan berkontribusi pada penurunan emisi. Untuk itu kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Kami sangat menyambut baik peluang kolaborasi-kolaborasi lainnya yang akan mendorong pencapaian target net zero emission," ujar Norman dalam keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Lebih lanjut Norman mengatakan pihaknya berupaya mendukung pemerintah mencapai net zero emission pada tahun 2060. Apalagi mengingat BUMN memiliki kontribusi terhadap sepertiga perekonomian nasional, sehingga ikut berperan dalam mengeluarkan emisi karbon secara nasional.
Dia berharap lewat upaya dekarbonisasi, BUMN dapat berkontribusi cukup signifikan dalam menurunkan emisi karbon.
"Pertamina NRE melalui anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy saat ini tengah melakukan pilot project pengembangan hidrogen hijau (green hydrogen) di area geothermal Ulubelu dengan target produksi 100 kg/hari. Kolaborasi pengembangan dan pemanfaatan hidrogen telah dilakukan oleh Pertamina NRE dengan Pupuk Indonesia dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman pada 28 Juli 2021, di mana hidrogen biru maupun hijau berpotensi menjadi bahan baku amonia yang ramah lingkungan," katanya.
Diketahui selain Stasiun Gambir, KAI juga memanfaatkan PLTS di gedung Jakarta Railway Center. Secara keseluruhan kapasitas kedua PLTS tersebut sebesar 80,5 kWp.
Ke depan, secara bertahap KAI akan meningkatkan kapasitas PLTS dan memperluas penggunaan PLTS di aset perseroan lainnya.
Direktur Keuangan KAI Salusra Wijaya mengatakan pemasangan PLTS ini merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI.
"Implementasi solar panel di stasiun dan kantor KAI ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-77 KAI yang bertema Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik. Di momen ulang tahunnya ini, KAI ingin turut serta menghijaukan Indonesia melalui Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pemanfaatan EBT untuk terciptanya ekosistem bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan," tutur Salusra.
Adapun potensi EBT lain yang dapat dikolaborasikan oleh kedua entitas adalah pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar kereta api. [jat]