Energynews.id | Pertamina berupaya mempercepat ketahanan dan kemandirian energi. Salah satu upayanya dengan mengembangkan penelitian dan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur.
Untuk merealisasikan hal tersebut, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menandatangani kerja sama dengan PT Pupuk Sriwidjaja, PT Rekayasa Industri, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dan LEMIGAS di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, penandatanganan ini sebagai komitmen Pertamina dalam energi transisi dengan cara mengembangkan sumber daya nabati yang banyak tersebar di Indonesia.
Dia turut mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam program ini.
"Kedaulatan energi harus kita wujudkan dengan memanfaatkan sumber daya nabati yang harus menjadi dasar untuk pengembangan energi ke depan. Jika itu terwujud maka kemerdekaan ini bisa kita wujudkan sebagai kedaulatan energi, Saya yakin ini bisa kita jalankan sebaik-baiknya dan bisa kita akselerasi demi kebaikan bagi bangsa dan negara ini" ujarnya melalui pernyataan resmi, Kamis (18/8/22).
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PT KPI, Taufik Aditiyawarman menjelaskan, dari banyaknya potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, green energy merupakan satu dari strategi bisnis yang sesuai dengan PT KPI.
Dia menyampaikan pembangunan hydrotreated vegetable oil (HVO) merupakan langkah konkret dalam penyempurnaan teknologi HVO dan turunannya.
Diharapkan Indonesia akan menjadi leader demo plant ini.
"KPI siap mendukung tidak hanya menyediakan lahan, tapi utilitas, manpower (tenaga kerja), dan semuanya. Kami komitmen menerapkan standar dalam mengelola kilang untuk kelancaran operasi demo plant, karena ini akan terintegrasi oleh RU IV Cilacap," jelasnya.
Direktur EBTKE, Edi Wibowo menambahkan, untuk menuju target bauran energi Indonesia, maka teknologi dan inovasi yang muncul dan strategi untuk memanfaatkan nabati patut dikembangkan.
Seperti yang dilakukan Pertamina dengan penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur.
"Pabrik percontohan ini dilaksanakan oleh Lemigas, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Rekayasa Industri, Pertamina, dan Pertamina serta Direktur EBTKE sebagai koordinator. Semoga ini bisa berkontribusi terhadap ketahanan iklim, dan ketahanan energi nasional. Semoga apa yang sudah kita laksanakan ini menjadi semangat kemerdekaan untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional bisa terwujud dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, SVP Research and Technology and Innovation Pertamina, Oki Muraza juga menyebutkan, setidaknya ada empat tujuan pengembangan demo plant ini.
Tujuan yang pertama adalah mendukung program pemerintah dalam menciptakan teknologi proses guna menghasilkan produk diesel biohidrokarbon dan biodiesel.
Tujuan kedua adalah menguji keandalan katalis hasil formulasi Pertamina dan ITB. Ketiga, mendukung pemerintah dalam rangka pemanfaatan minyak nabati.
“Terakhir meningkatkan branding Pertamina sebagai perusahaan yang inovatif dan berkelanjutan," ujarnya. [jat]